Powered By Blogger

WELCOME TO YOU

I LET YOU READ AND SHARE

3.8.07

AJI MUMPUNG

Dita, murid les privat saya yang masih kelas 6 SD, tadi malam tanya "Apa sih Aji Mumpung tuh?". Saya jadi ingat sama Tukul Arwana yang beberapa waktu lalu sempat ditanya oleh wartawan mengapa dia sepertinya mau apa aja untuk dikerjakan. Presenter ayo, melawak oke, iklan monggo, nyanyi gak nolak, sinetron siapa takut. Apa gak takut dikatakan aji mumpung? Tukul menjawab dengan gayanya yang konyol, "mumpung ada rejeki mbak, la wong saya udah pernah lebih aji mumpung dari sekarang. Pernah jadi kenek angkot dan kuli. Sekarang kan lumayan mumpung banyak tawaran bisa disikat semua."

Istilah aji mumpung juga pernah menghinggapi beberapa artis ibukota seperti Desi Ratnasari dan Krisdayanti. Apakah Aji Mumpung itu? Apakah hanya milik para artis saja? Atau setiap orang juga pernah mengalami aji mumpung?

Semoga uraian berikut ini tidak jauh dari pemikiran anda tentang Aji Mumpung selama ini.

Kata-kata Aji itu populer ketika jaman pendekar masih banyak di tanah jawa bahkan ada beberapa perguruan silat tanah air yang masih menerapkan istilah aji-aji itu. Bahkan bagi ahli ilmu tenaga dalam atau mistik sudah tidak asing dengan istilah ini. Ada Aji Segara Geni (Ilmu Mpu Tong Bajil, bagi yang suka nonton Tutur Tinular dulu pasti tahu), Aji Pengasihan biasanya bagi yang biasa memakai ilmu hitam dalam urusan asmara. Jadi Aji itu semacam ilmu kesaktian yang biasa orang keluarkan ketika sedang menginginkan sesuatu.

Bagaimana Aji Mumpung? Apakah termasuk kesaktian juga? Kalau ini sepertinya berbeda sedikit. Memang sih ini juga sejenis ilmu tapi Aji Mumpung lebih bersifat mencari peruntungan saja. Ada artis penyanyi yang populer kemudian dia ditawari main sinetron. Artis itu kemudian berpikiran, mumpung ada tawaran. Nanti kalau pamor sudah menurun atau sudah mulai tua dan tak ada tawaran akan menyesal kalau tidak diterima. Sang artis yang sebenarnya berprofesi penyanyi akhirnya merambah dunia sinetron. Karena hokinya ternyata rating sinetron tersebut melonjak naik sekaligus mendongkrak penjualan albumnya. Akhirnya datang tawaran-tawaran lain, dan lagi-lagi sang artis berpikiran mumpung ada kesempatan, ambil saja deh. Apakah itu tidak baik?
Baik atau tidak tergantung dari kualitas bidang yang dia geluti. Kalau artis itu menyanyinya top bukan kacangan, ketika main sinetron aktingnya luar biasa, di iklan atau bidang hiiburan lainnya dia mampu profesional dan menunjukkan kualitas dia sebagai bintang, saya pikir Aji Mumpung yang dia pakai malah bagus sekali. Tapi beda dengan artis sinetron yang mencoba menyanyi walau dengan suara sumbang atau tidak bagus-bagus amat dengan kilah dia sudah pengen menjadi penyanyi sejak kecil misalnya wah ini sudah Aji Mumpung yang betul-betul mumpung. Akhirnya dia hanya akan menjadi cemoohan dan mulai ditinggalkan fan.
Karena dunia keartisan itu lebih dekat dengan media, sepertinya dunia merekalah yang penuh Aji Mumpung. Tapi kalau kita mau meneliti dunia sekitar masih banyak Aji Mumpung yang lain. Bagi pelajar yang rajin tentu awal-awal semester dijadikan waktu yang tepat untuk menelaah sedikit demi sedikit pelajaran Mumpung masih jauh dengan ujian Semester. Para Pejabat banyak berlomba-lomba menyumbangkan uangnya mumpung masih ada uang dan mumpung tanda tangan masih laku. Yang masih menjadi pelajar dengan seragam tentu aktif ke sekolah, mumpung masih pakai seragam, kalau sudah tidak pakai seragam dan menganggur takut menyesal. Seorang pedagang sayur berangkat ke pasar dengan dagangannya, mumpung masih pagi tentu banyak yang mencari sayuran buat makan.
Tapi ada juga yang negatif seperti seorang yang kecanduan merokok cepat-cepat membeli rokok sebelum uang rokok habis buat makan. Rokok buat mereka lebih penting daripada makan. Ada juga yang suka gonta-ganti pacar punya alasan mumpung belum kawin puas-puasin dulu. Nanti kalau sudah punya suami atau istri tidak lagi main serong. Bahkan ada suami atau istri yang selingkuh di rumah, mumpung pasangan lagi berangkat kerja. Naudzubillah. Pejabatpun (di Indonesia kayaknya banyak sekali) tidak segan-segan korup uang rakyat, mumpung masih di lahan basah atau memasukkan semua handai taulannya ke tempat kerja yang bagus mumpung dia masih punya nama untuk dijadikan backing. Dan banyak sekali Aji Mumpung yang merupakan senjata meraih apa yang diinginkan.
Kalau saja kita tidak punya Aji Mumpung mungkin tak ada gairah kita menjalani hidup. Kita hanya akan santai karena hari esok tak pernah kita bayangkan. Yang masih kecil menganggap tak akan pernah besar dan mandiri, yang pelajar akan terus berseragam, yang pejabat lupa kalau besok akan pensiun bahkan kalau sudah lupa akan mati tentu yang akan mati adalah kreatifitas positif dalam diri manusia.

No comments: