Powered By Blogger

WELCOME TO YOU

I LET YOU READ AND SHARE

30.1.08

PAK HARTO ANTARA PUJI DAN CELA



27 Januari 2008 Pak Harto (mantan presiden R.I) meninggal dunia. Seorang pemimpin yang berkuasa selama 32 tahun di Indonesia ini wafat dengan meninggalkan dua hal yang tak akan dilupakan orang-orang yang hidup di masanya (sekitar tahun 1967 sampai 1998) yaitu sesuatu yang bisa dipuji dan tercela.
Selama rentang masa kekuasaan Pak Harto membuat banyak gebrakan. Dia punya konsep trilogi, yaitu stabilitas, ekonomi dan keamanan, program repelita serta membawa Indonesia bergaung di Asia dan Dunia.
Di bawah kekuasaan Pak Harto-lah Indonesia menjadi pemrakarsa Gerakan Non Blok. Bahkan Pak Harto mampu membawa konsep pembangunannya menjadi Negara yang diperhitungkan di Asia Tenggara.
Bagi orang Indonesia yang hidup dalam rentang masa 1970 s.d. 1990 akan turut merasakan betapa makmurnya Indonesia. Tak ada berita yang menggambarkan kemiskinan yang merenggut nyawa seseorang, harga barang relatif stabil, bahkan pengangguran tak sehebat sekarang.
Namun lambat laun, keindahan itu berubah. Tahun 90-an Indonesia mulai di landa krisis. Krisis ekonomi yang lambat laun berubah menjadi krisis kepercayaan diri bangsa terhadap pemerintah.
Puncaknya ketika Pak Harto ditahbiskan kembali untuk memimpin Indonesia padahal waktu itu beliau sudah berusia kepala enam. Citra pemerintah semakin buruk begitu publik tahu kalau orang-orang yang duduk di atas sana adalah orang-orang terdekat Pak Harto.
Istilah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) mulai mengemuka. Itu bukan hal yang salah. Bisa dilihat bagaimana bumi, air dan kekayaan alam Indonesia dikuasai oleh Pak Harto dan kroni-kroninya. Satu contoh saja, seluruh proyek pembangunan jalan raya adalah milik dari Mbak Tutut yang notabene adalah putrid kandung Pak Harto.
Pembangunan nasional menuju era tinggal landas yang digembar-gemborkan Pak Harto mulai tak menemukan arah. Beban hutang luar negeri terutama IMF terus menumpuk dan mungkin sampai para pembaca artikel ini meninggal dunia, hutang itu belum terlunasi.
Mosi tak percaya bangsa ini membuat Pak Harto diseret untuk turun dari kekuasaan. Betapa menyedihkan. Penguasa yang disanjung-sanjung sebagai bapak pembangunan akhirnya turun dengan tidak hormat oleh demonstrasi besar-besaran tahun 1998.
Mungkinkah Pak Harto tenang di alam baka? Pengusutan kasus korupsinya belum selesai hingga menutup mata. Kalau memang itu benar adanya, alangkah sengsaranya nasib Pak Harto di alam sana. Pastilah dia mendapat siksa lebih pedih daripada tukang nyolong ayam di kampung. Wallahu a’lam!